Tuesday, 22 December 2015

6 BUKTI BAHWA DI INDONESIA NYAWA MANUSIA SANGAT MURAH


Meskipun pernah konflik negara kita ini, setidak nya kita cukup aman sekarang. Tak seperti Suriah di mana kita mungkin akan melihat peluru beterbangan darah dan berceceran di depan mata. Meskipun begitu tapi di negara kita ini bisa dibilang nyawa punya harga yang murah, walaupun takdir kematian hanya sang pencipta yang menentukan .

Mati jadi hal yang wajar di Indonesia sebagai solusi dari masalah-masalah dari kehidupan . kita bisa melihat dari beberapa contoh kasus serta korban korban yang meninggal dunia,  sudah berapa banyak nyawa-nyawa yang melayang tanpa arti. Sebagian mereka adalah korban dari ketidakadilan dan juga kepentingan segelintir orang yang menganggap para korban ini semacam gangguan yang harus disingkirkan. dan salah satu contoh yang satu ini juga menjadi penyebab nyawa harganya murah di indonesia. Kecerobohan, ketidak patuhan terhadap aturan , sampai kurangnya peran Orang Tua yang membuat mindset yang salah, faktor ligkungan serta tayangan yang kurang mendidik, jadi alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi.

-Berikut beberapa bukti bahwa di indonesia nyawa manusia sangat murah

1. Langgar Aturan di Jalan bisa Bikin Mati

Angka kematian tertinggi di negara kita disumbang oleh kecelakaan di jalan. Tingginya angka kecelakaan ini sebenarnya sudah bukan jadi hal yang mengejutkan ketika melihat bagaimana perilaku para pengguna jalan yang sering meremehkan aturan, egois dan ingin semua orang mengerti dirinya sendiri.

Nyawa murah gara-gara tidak menaati lampu merah pun akhirnya diterobos oleh pengguna jalan . Bahkan portal kereta api pun juga ikut dilibas padahal sudah sangat dekat. Alhasil menyebabkan kematian sia-sia yang terjadi. Jika saja mau bersabar beberapa menit saja, maka nyawa masih lekat di badan walaupun kematian sudah ada takdirnya tapi setidaknya kita tidak melaukan hal yang bisa merugan diri kita serta orang lain. Gara-gara terlambat kejar setoran dan sebagainya, nyawa pun melayang. Apakah nyawa memang semurah ini harganya? 

2. Jadi Aktivis Ancamannya Mati atau di Ciduk Polisi

Memang cukup susah meneriakkan kebenaran di negara yang pemimpinya sudah tidak benar. Sekali meneriakan aspirasi memakai megaphone pasti diciduk, dianggap provokator, hingga tuduhan anarkisme lain. Padahal sejatinya tidak akan pernah ada sosok-sosok penentang jika pada dasarnya negara sudah berjalan dengan benar dan terpehatikan masyarakat nya.

Jadi aktivis memang begini, harus siap di ciduk polisi atau mati. Silakan tanya kepada mereka yang suka gembar-gembor menyuarakan keadilan atau teriak-teriak menyelamatkan lingkungan. Beberapa aktivis bahkan memang sudah jadi jenazah sekarang. Salim Kancil, Munir, serta para aktivis lain yang tak sempat diliput tapi sudah dibungkam duluan. Ini juga jadi bukti jika nyawa memang murah, khususnya bagi para aktivis tersebut.

3. Jadi Orang Benar Menaati Hukum berpotensi mati

Walapun memang takdir kematian bukan seseorang yang menentukan, Menjadi penegak keadilan di tanah yang penuh dengan kepalsuan dan ketidakbenaran memang tantangannya besar. Seperti kita bernyanyi di tengah para haters. Masih selamat pun untung, walaupun kebenaran yang sebenarnya bukan di dunia melainkan di akhirat nanti tapi tidak menuntup kemungkinan bahwa kita harus membelayang benar serta menghukum yang salah menurut undang-undang yang berlaku, bukanmenurut UANG UANG YANG BERLAKU
contoh kasus yang bisa kitalihat di media Dua pimpinan KPK yang awalnya menunjukkan performa luar biasa, namun berakhir dengan tragis dan sangat tak masuk akal. Satunya terkena skandal dengan seseorang  satunya lagi menjadi tersangka kasus yang sepertinya dimunculkan untuk tujuan tertentu. Menjadi penegak keadilan seperti mereka juga rawan mati tapi mereka berani. Sudah jelas jika keduanya biasa menerima banyak sekali teror pembunuhan. Bahkan tak hanya kepada diri sendiri, tapi juga keluarga mereka

4. Cinta Ditolak Juga Berpotensi Mati

Bunuh diri karena cinta ditolak sudah jadi hal yang tak lagi mengejutkan di Indonesia. Bahkan para pelakunya sendiri kebanyakan mereka remja bahkan orang dewasa, padahal logisnya makin tua seseorang maka makin dewasa pikirannya, karena kurangnya keimanan seseorang serta mental mereka yang lemah karena terpengaruh oleh lingkungan dan tayang media yang mendorong niat seper itu
Tak hanya bunuh diri, menjadi pelaku tindak pembunuhan juga bisa karena latar belakang asmara ini. Masih ingat kasus anak SMP yang menghajar pacarnya dengan palu gara-gara cemburu? Ya, jika yang masih muda saja sudah bisa seperti itu, maka yang sudah tua pun pasti tak jauh dari itu. Cinta ditukar nyawa, tentu tidak sepadan, kan? Cinta terlalu murah untuk nyawa yang harganya tidak ternilai oleh apapun

5. Emosi Sedikit Bisa Bikin Anak Orang Mati

Banyak orang memilih meluapkan kekesalan dengan bertidak anaraki bahkan sampai membuat nyawa seseorang melayang . Tapi hal tersebut  jangan menjadi alasan membuat nyawa seseorang tak lagi ada harganya di sekitar kita. sudah berapa kali nyawa melayang percuma hanya gara-gara masalah sepele! Mungkin sudah ada puluhan, bahkan ratusan kalau dijumlahkan dengan daerah lain.
Hanya karena masalah sepele, duel mati pun dipilih sebagai penyelesaian . yang di picu karena hal yang spele . kurang nya pendidikan serta metal menjadi faktor utama serta tayangan media yang menayangkan tindakan perkelahian pun bisa memicu seseorang untuk anarki brutal menjadi sok jagoan.

Bersinggungan karena sedikit masalah sepele, sebagian orang memilih jalan duel sampai mati sebagai penyelesaiannya. Sudah saatnya kita lepaskan diri dari mindset sok Jagoan seperti itu, karena pada umumnya MANUSIA ITU SEMUANYA SAMA. Manusia punya pekerti dan nurani sebagai sisi baik dari pemikiran yang penuh murka  . Sayangnya hingga sekarang masih saja sering muncul berita-berita orang mati dibunuh gara-gara masalah yang bahkan sama sekali tidak sebanding dengan nyawa manusia yang tak ternilai harganya.

6. Masalah Ekonomi Juga Membuat Orang Memilih Mati

Semua orang di berikan kemampuan dan masalahnya masing-masing , jadikan masalah adalah ujian yang di  berikan sang pencipta. Jadi, jangan kira hanya miskin atau mempunyai masalah  yang dianggap berat yang membuat tidak bisa tidur seharian karena memikirkan masalah tersebut. sehingga melakukan tindakan murka yang di anggap jalan pintas , Tapi sebagian besar masalah ekonomi juga kerap membuat nyawa harganya murah
Sayangnya, beberapa orang kurang arif menyikapi masalah ekonomi sehingga lebih memilih mati ketimbang berusaha , karena mati menurut mereka akan menyudahi masalah. Padahal justru menambah masalah.
Semua hal ini nyata terjadi di hadapan kita. Wacana revolusi mental mungkin ada benarnya, Pasalnya sudah saatnya bagi kita untuk pelan-pelan mengubah mindset agar Indonesia semakin menjadi bangsa yang besar dengan mental yang kuat dan selalu bekerja keras dengan kejujuran ketekunan serta keuletan

semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi anda .

0 Komentar :

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com